Allah cemburu jika hambanya sibuk jangan dunia sehingga fokusnya hanya pada dunia saja, dan lupa kepada Allah taala.

Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa, dengan senantiasa mengingat Allah dalam banyak kesempatan.

Tidak ada taqarrubnya seorang hamba kepada-Ku yang lebih Aku cintai kecuali beribadah dengan apa yang telah Aku wajibkan atasnya.

Dan hamba-Ku yang selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan nawafil (perkara-perkara sunnah diluar yang fardhu) maka Aku akan mencintainya.

Dan jika Aku telah mencintainya maka Aku adalah pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, tangannya yang digunakannya untuk memukul dan kakinya yang digunakan untuk berjalan.

Jika dia meminta kepadaku niscaya akan Aku berikan dan jika dia minta perlindungan dari-Ku niscaya akan Aku lindungi.

Riwayat Bukhari).

Lantas bagaimana Allah mencintai hamba-Nya Adakalanya, seseorang sering melakukan kemaksiatan, namun rezekinya lapang.

Ia lalu beranggapan bahwa Allah tidak murka kepadanya, Allah tidak marah kepadanya.

Allah masih mencintainya karena Allah masih melapangkan rezekinya.

Orang seperti itu mirip dengan orang kafir yang Allah sebut dalam surat Ar-Rum.

Ketika Allah mencintai seorang hamba, maka hamba tersebut akan berada dalam tuntunan Allah Taala.

Allah tidak Ridho matanya melihat apa yang dibenci oleh Allah.

Allah tidak Ridha pendengarannya mendengar apa yang dibenci Allah taala.

Dia akan dibimbing oleh Allah untuk mudah sadar dan kembali kepada-Nya dengan bertobat.

Rasulullah masih belum yakin dan memastikan apakah ia berbicara secara sadar.

Seandainya taubat Maiz dapat dibagi-bagikan di tengah-tengah ummat niscaya mencukupi buat mereka.

Ketika berbuat dosa, ia tidak kebablasan, tetapi dibimbing untuk sadar dan bertobat kepada-Nya.

Oleh karena itu hati yang dipadu cinta bersama saudaranya karena Allah Taala, akan mudah melekat.

Oleh karena itu dalam sebuah hadits sahih yang diriwayatkan oleh imam muslim Rasulullah bersabda.

Ibnu Al Jauzi mengisahkan ketika Saad bin Muadz sedang menderita sakit, maka beliau menangis karena melihat banyak temannya yang dekat dengan dirinya tidak menjenguk, sehingga kemudian dia bertanya kepada pembantunya, Ada apa dengan teman-temanku ini kenapa mereka tidak menjengukku.

Kantong-kantong itu kemudian dibagikan kepada orang yang berhutang kepadanya dan dia mengatakan semua utang mereka bebas karena Allah Taala.

Kemudian ciri berikutnya di antara tanda cinta Allah kepada hamba, yaitu diberi ujian oleh Allah.

Ujian yang Allah berikan kepada hamba-Nya merupakan bagian dari cara Allah menunjukkan rasa cintanya.

Materi Khutbah Jumat